Nama/NIM : I Made Gede
Suryadinatha/1204505069
Jurusan/Fakultas/Universitas : Teknologi Informasi/Teknik/Univ. Udayana
Mata
Kuliah : Sistem Temu Kembali Informasi
Dosen
: I Putu Agus Eka Pratama, ST, MT.
Mengapa mencari suatu
hasil pencarian menggunakan kalimat lebih mudah dibandingakan dengan
menggunakan paragraf ?
Menurut
hasil diskusi yang telah dibahas pada perkuliahan minggu lalu, ada beberapa
yang bertanya mengenai Mata Kuliah Sistem Temu Kembali Informasi atau Information Retrieval, salah satunya
yaitu kenapa mencari suatu hasil pencarian menggunakan kalimat lebih mudah
dibandingakan dengan menggunakan paragraph ?
Biasanya
setiap melakukan pencarian, dokumen yang telah didapatkan tersebut ditampilkan
terurut dari dokumen yang memiliki tingkat relevansi lebih tingi ke tingkat
relevansi rendah. Ini bisa disebut model perangkingan.
Untuk
kalimat, dimana kalimat merupakan kumpulan dari beberapa kata yang telah
disusun. Dalam pencarian data pada search
engine menggunakan kalimat, dimana query
akan berjalan untuk mencari setiap kata dari kalimat tersebut. Dari setiap kata
tersebut akan ditampilkan secara berurutan hasilnya.
Pencarian
dengan menggunakan kalimat mungkin hasilnya bisa lebih terstruktur, dengan query mencari per setiap kata yang ada
dalam kalimat tersebut dari khusus ke umum.
Untuk
paragraf,dimana paragraf merupakan kumpulan dari beberapa kalimat yang telah
disusun. Pencarian data menggunakan paragraph pada search engine, dimana dalam proses pencarian query akan bekerja dalam mencari hasil per setiap kata dari
sedemikian kalimat yang ada didalam paragraf tersebut dan hasil akan didapat
beragam artian. Hal lain mungkin akan terjadi seperti, tidak ada hasil yang
keluar. Hasil pencarian pada search
engine dengan menggunakan paragraf akan tidak terstruktur.
Setiap
software search engine tidak selalu sama proses, hasil, maupun cara
kerjanya. Mungkin ada beberapa software search
engine yang lebih akurat dan complete.
Dari
kasus ini dapat disimpulkan bahwa dalam halnya akan melakukan pencarian data,
sehendaknya menggunakan cukup kalimat karena kalimat masih bisa dilakukan
pencarian oleh query daripada paragraf
dan mungkin dapat muncul data yang diharapkan, tetapi tidak setiap pencarian
menggunakan kalimat akan menghasilkan data yang diinginkan.
Pengukuran Performansi Information Retrieval System
Nilai
performansi dari aplikasi IR menunjukkan keberhasilan dari suatu IRS dalam
mengembalikan informasi yang dibutuhkan oleh user. Untuk mengukur
performansi dari IRS, digunakan koleksi uji. Koleksi uji terdiri dari tiga
bagian, yaitu koleksi dokumen, query, dan relevance judgement.
Koleksi dokumen adalah kumpulan dokumen yang dijadikan bahan pencarian oleh
sistem. Relevance judgement adalah daftar dokumen-dokumen yang relevan
dengan semua query yang telah disediakan. Parameter yang digunakan dalam
performansi sistem, antara lain :
1. Precision (ketepatan)
Precision
ialah perbandingan jumlah dokumen
relevan yang didapatkan sistem dengan jumlah seluruh dokumen yang terambil oleh
sistem baik relevan maupun tidak relevan.
precision = Jumlah dokumen yang relevan dengan
query dan terambil.
jumlah seluruh dokumen yang terambil
2. Recall (kelengkapan)
Recall
ialah perbandingan jumlah dokumen
relevan yang didapatkan sistem dengan jumlah seluruh dokumen relevan yang ada
dalam koleksi dokumen (terambil ataupun tak terambil sistem).
recall = Jumlah dokumen yang relevan dengan query dan terambil
sistem.
jumlah seluruh dokumen relevan dalam
koleksi dokumen
3. Interpolate Average Precision (IAP)
Pengukuran
performansi dengan mempertimbangkan aspek keterurutan atau rangking dapat
dilakukan dengan melakukan interpolasi antara precision dan recall.
IAP akan mencatat semua Semua dokumen yang relevan dan urutan dokumen tersebut
pada hasil IRS dan menghitung nilai precisionnya.
Nilai precision untuk semua titik ditentukan oleh perubahan
nilai recall yang terjadi. Nilai precision berubah pada saat
nilai recall berubah naik. Precision disatu titik recall tertentu
adalah maksimal precision untuk semua titik recall yang lebih kecil
dari titik tersebut. Sebagai contoh, suatu IRS mendapatkan 10 dokumen
berdasarkan suatu query dengan urutan sebagai berikut D1, D2, D3, D4,
D5, D6, D7, D8, D9, dan D10. Dokumen yang relevan dalam koleksi dokumen
berdasar query tersebut ialah D2, D4, D7, D13, dan D20, maka nilai precision
dari sistem tersebut ialah 3/10 = 0.3, sedangkan nilai recall nya
ialah 3/6 = 0.5.
7 Cara Mengoptimalkan Keyword untuk SEO
1. Letakan Keyword pada Judul Konten
2. Masukan Keyword pada Url Konten
3. Mobilisasi Keyword pada Meta Deskripsi
4. Gunakan Keyword pada Nama Gambar, Tag Alt Gambar, dan Title Gambar
5. Gunakan Keyword Sebagai Anchor Text
6. Padatkan Frekwensi Frasa Keyword
7. Integrasikan Sinonim atau Hiponim Keyword pada Konten
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar